BUTON – Yayasan Pendidikan Khoiru Ummah (YPKU) Buton menyelenggarakan Penamatan dan Wisuda Akbar Siswa-siswi TK dan SD Islam Terpadu binaannya, bertempat di Gedung Wakaka, Pasarwajo, Rabu (21/06/2023). Penamatan dan Wisuda itu diikuti oleh 34 orang siswa yang didampingi oleh orang tua masing-masing.
Pj Bupati Buton, Drs. Basiran, MSi, hadir langsung menyaksikan prosesi wisuda sekaligus melaunching SMP Islam Terpadu Khoiru Ummah. Pj Bupati Buton turut didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Asisten Adm. Pemerintahan dan Kesra Buton, Kepala Dinas Pendidikan Buton, Kepala Kantor Statistik Buton, Perwakilan Kepala Kantor Kementerian Agama Buton, dan Bunda PAUD Buton. Hadir pula Babinsa, Babinkamtibmas, Kepada Desa, Camat serta Lurah setempat.
Ketua YPKU Buton, Ust. La Sinani, S.Pd., M.Si dalam sambutannya mengungkapkan bahwa yayasan yang dipimpinnya merupakan binaan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Buton yang merupakan organisasi kemasyarakatan (ormas) yang bergerak di Bidang Dakwah, Pendidikan, Sosial, dan Lingkungan Hidup, yang legalitas hukumnya telah terdaftar secara nasional.
“Sekitar 7 tahun yang lalu tepatnya Juli 2016 kami memulai mencoba menawarkan salah satu model Pendidikan alternatif di Kabupaten Buton yakni sebuah model pendidikan yang memadukan kurikulum Pendidikan Nasional dengan Pendidikan Agama Islam yang bernama Sekolah Islam Terpadu yang ditandai dengan berdirinya PAUD IT dengan dua kelompok belajar yakni Play Group dan Taman Kanak-kanak,” kisahnya.
Melalui visi “Mewujudkan Generasi yang Religius dan Unggul”, pihaknya berharap dapat melahirkan peserta didik yang Bertakwa kepada Allah ta’ala, cerdas, menguasai teknologi, cinta tanah air, serta mampu melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.
“Alhamdulillah, pada tahun ke lima berdirinya yayasan ini, dengan sebab dukungan dan kepercayaan masyarakat serta orang tua murid yang ada, pendidikan kami diterima oleh masyarakat luas, bahkan kami kewalahan menerima siswa baru, baik di tingkat PAUD maupun di Tingkat SD.” ungkapnya.
“Kami pun terpaksa harus mengadakan seleksi. Hal ini kami lakukan bukan bermaksud memilah dan memilih murid yang berminat untuk belajar di sekolah kami, namun karena keterbatasan infrastruktur serta sarana dan parasarana yang ada,” jelasnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Buton menyampaikan dalam sambutannya bahwa semua pihak patut bersyukur karena yang wisuda ini adalah anak-anak yang sudah menghafal Juz 30. Itu artinya, lanjutnya, mereka sudah punya keinginan untuk menghafal Al quran.
“Zaman sekarang sangatlah penting dengan pendirian rumah-rumah tahfizh Al quran, karena dunia hari ini membutuhkan mereka. Jikalau sudah tidak ada lagi yang mau menghafal Al quran, maka itu tanda dunia akan kiamat.” Ungkapnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Buton itu juga mengucapkan selamat kepada orang tua murid.
“Tersenyumlah bapak dan ibu karena anaknya di usia dini sudah punya keinginan menghafal Al quran dan cinta terhadap Al quran serta berbahagialah juga bangga karena engkau akan menjadi orangtua yang akan selalu di doakan,” tuturnya.
“Tidak harus pergi ke luar daerah untuk menyekolahkan anak kita di Sekolah Islam Terpadu tetapi mari masuk Yayasan Pendidikan Khoiru Ummah Wahdah Islamiyah Buton,” imbaunya.
Mantan Kepala BPKAD Sultra ini juga mengucapkan terima kasih kepada pengurus yayasan, para guru-guru, dan kepala sekolah yang sudah berhasil mendidik anak-anak ini sehingga pada hari ini menamatkan pendidikannya di sekolah islam terpadu.
“Saya juga berharap Bendera Merah Putih ini tetap berkibar di Yayasan Khoiru Ummah milik Wahdah Islamiyah Kabupaten Buton. Karena dengan selalu melihat Bendera Merah Putih ini kita tidak akan menghianati NKRI, Pancasila dan UUD 1945. Olehnya itu ajari anak-anak kita dengan mencintai NKRI Harga Mati, jauhkan dari Ajaran Radikalisme karena bangsa ini dapat mencapai kemerdekaannya karena atas perjuangan para Ulama.” nasihatnya.
Pj. Bupati Buton juga menghimbau orang tua siswa untuk senantiasa mengawasi anak-anaknya dalam penggunaan gadget. Jangan sampai terjebak dengan berbagai ajaran sesat di era digitalisasi saat ini banyak sekali persoalan sehingga perlu kewaspadaan khususnya untuk generasi muda.
Laporan: Diskominfo Kab. Buton
Editor: MAIM