MAKASSAR – Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah, Ustaz Dr. Muhammad Yusran Anshar, Lc., MA, menyampaikan Ceramah Subuh dalam rangkaian Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke XVI Wahdah Islamiyah dengan mengangkat tema seputar sirah nabawiyah, di Masjid Asrama Haji Sudiang Kota Makassar, Ahad (26/11/2023).
“Pertemuan yang semacam ini adalah pertemuan untuk kembali mengecas keimanan kita, menguatkan komitmen kita, dan mendapatkan sekian banyak faedah-faedah inspirasi, motivasi dari para asatizah kita, para tokoh-tokoh yang menjadi narasumber. Semuanya ini adalah bekal yang terbaik untuk kita melanjutkan perjuangan setelah agenda Mukernas ini,” tuturnya.
Ustaz Yusran mengqiyaskan bahwa di momen semacam ini, layaknya peristiwa sahabat yang mendengarkan nasihat dan mendengarkan arahan-arahan dari Nabi shollallohu ‘alayhi wa sallam menyampaikan, seperti nasihat Nabi kepada seorang Muadz bin Jabal kepada seorang Abu Musa Al-Asy’ari, kepada seorang Tufail bin Amr Al-Dawsi, kepada Abu Dzar Al-Ghifari, kepada Zimam bin Sa’labah dan sekian banyak sahabat yang datang khusus untuk belajar dan mendapatkan nasihat dari Nabi shollallohu ‘alayhi wa sallam.
“Ketika selesai masa daurah ini atau masa belajar ini, masa mendengarkan nasihat ini, Nabi kita shollallohu ‘alayhi wa sallam melepaskan mereka semuanya untuk kembali melanjutkan perjuangan dengan pesan amalkan dan dakwahkan,” ungkapnya.
Ustaz yang disapa Abu Abdillah itu juga menyampaikan bahwa kelelahan, rasa capek dan susah payah menempuh perjalanan dan mengikuti rangkaian Mukernas yang begitu padat, merupakan kabahagiaan bagi para dai dan para pejuang dalam makna yang hakiki.
“Adapun istirahat dalam makna-makna duniawi itu bukan tempatnya, kerana capek-capek kita karena Allah adalah capek-capek yang berpahala,” lanjutnya.
Anggota Komisi Fatwa MUI Pusat tersebut menegaskan bahwa orang yang paling beruntung di antara kita adalah yang telah banyak mengambil manfaat dari agenda Mukernas ini dan menjadi inspirasi yang sangat berharga baginya, motivasi yang berharga baginya untuk berbuat yang lebih baik ke depan.
“Jihad kita untuk saat sekarang ini adalah jihad dengan dakwah dan tarbiyah, maka mari kita kembali berjihad, kembali berjuang, kembali bersungguh-sungguh untuk mengamalkan apa yang telah kita dengarkan untuk diri kita sebelumnya, kemudian kita sampaikan kepada yang lainnya,” tegasnya.
“Kita semua adalah pejuang dan ujian di depan kita adalah berbeda-beda. Namun tidak akan berjaya dan tidak akan lepas dari hal-hal yang berat yang mungkin kita hindari. Tapi di sana pada hakikatnya ada janji-janji kebahagiaan yang hakiki, sebagaimana ujian-ujian duniawi kita tidak menghindarinya, tapi kuasai dengan baik dan berhati-hatilah,” tambahnya.
Ketua Senat STIBA Makassar tersebut juga mengingatkan bagi para dai dan pejuang dakwah akan bahayanya fitnah dunia dan wanita.
“Fitnah dunia dan fitnah wanita, tidaklah kita sebagai para murabbi, sebagai seorang penasihat, sebagai seorang khatib yang selalu berkhutbah di atas mimbar, sebagai seorang penulis yang selalu menulis, tidaklah aman dari hal yang mungkin orang-orang amat berat bisa selamat dari itu semuanya, kerana dia adalah fitnah yang telah diwanti-wanti oleh Nabi shollallohu ‘alayhi wa sallam,” imbuhnya.
Ustaz Yusran juga mengajak para peserta Mukernas untuk saling mendoakan dengan doa-doa yang tulus, agar kita tidak berpisah dari shaf perjuangan ini, tidak mundur dari perjuangan ini, perjuangan dakwah dan tarbyiah untuk meninggikan agama Allah subhanahu wa ta’ala
“Semoga cinta kerana Allah ini menjadikan kita, menjadikan kami bisa bersama antum-antum di surga Allah subhanahu wa ta’ala, karana Nabi kita telah berjanji bahwa seseorang itu akan bersama dengan orang-orang dicintainya,” tutupnya.
Laporan: Media Center Mukernas DPP WI
Editor: MAIM