JAKARTA – Pemimpin Umum Wahdah Islamiyah, Ustaz Dr. KH. Zaitun Rasmin, Lc., MA., menghadiri penutupan Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Senin (29/9) di Jakarta. Kehadiran beliau menegaskan konsistensi Wahdah Islamiyah sebagai ormas Islam yang aktif berkontribusi dalam dakwah, pendidikan, dan pemberdayaan umat, serta menjaga komunikasi dengan berbagai elemen bangsa.
Ustaz Zaitun menilai bahwa ruang kebangsaan harus terus diisi dengan kontribusi positif umat Islam melalui dakwah dan penguatan moral masyarakat.
“Wahdah Islamiyah selalu berkomitmen untuk menjalin sinergi dengan seluruh komponen bangsa. Dakwah tidak hanya membimbing umat dalam aspek keagamaan, tetapi juga menguatkan fondasi kebangsaan agar Indonesia tetap kokoh, bermartabat, dan diberkahi Allah,” ungkap Ustaz Zaitun.
Selain Ustaz Zaitun, penutupan Munas turut dihadiri Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa esensi politik adalah memperbaiki kondisi rakyat serta menjaga persatuan bangsa.
“Saya akan terus berjuang demi kepentingan rakyat Indonesia, menjaga persatuan, serta memastikan negeri ini berdiri tegak di atas kaki sendiri dengan martabat,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan peserta Munas.
Munas VI PKS menghasilkan sejumlah rekomendasi politik dan strategi partai lima tahun ke depan. Dengan hadirnya Presiden bersama tokoh-tokoh masyarakat, acara ini dinilai mencerminkan ikhtiar membangun komunikasi politik yang lebih konstruktif antara pemerintah dan kekuatan politik Islam.
Laporan: Ibawi
Editor: MAIM