Kolaborasi dalam Dakwah & Tarbiyah

KENDARI – Puluhan Pegiat Media Dakwah Wahdah Islamiyah se Sultra berkumpul di Gedung Pusat Dakwah Wahdah Islamiyah Sultra di Kota Kendari pada Sabtu (8/6/2024). Hal tersebut dalam rangka mengikuti kegiatan Diklat Mujahid Dakwah Digital sesion II yang diselenggarakan oleh Departemen Media Informasi dan Komunikasi (Medikom) DPW Wahdah Islamiyah Sultra.

Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sultra, Ustaz Muh. Ikhwan Kapai, dalam sesi pembukaan memberikan ceramah yang menggugah kesadaran tentang pentingnya peran pejuang digital dalam menghadapi era post truth.

Ket: Ustaz Ikhwan Kapai memberi arahan dalam Pembukaan Diklat MDD II, Sabtu (8/6/2024)

“Post truth adalah kondisi di mana fakta objektif kurang berpengaruh dalam membentuk opini publik dibandingkan dengan emosi dan keyakinan pribadi,” jelas Ustaz Ikhwan. “Kebenaran lama dibuktikan dengan fakta, sedangkan kebenaran baru dibentuk oleh persepsi. Persepsi muncul dari framing, dan framing dibentuk oleh buzzer. Maka kita akan dikalahkan buzzer jika tidak waspada, karena buzzer akan menjadi sumber kebenaran baru,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, “Tidak ada sesudah kebenaran itu melainkan kesesatan”, sebagaimana yang Allah tegaskan dalam Quran Surat Yunus ayat 32. Sehingga tugas para peserta sebagai Mujahid Dakwah Digital sangatlah berat namun mulia.

“Media sosial sebagai wadah kehidupan bermasyarakat tidak bisa kita hindari. Seorang mukmin harus siap untuk menghadapi tantangan ini. Maka, kalian disebut Mujahid Dakwah Digital. Mujahid itu memiliki level yang tinggi, siap bersungguh-sungguh dan berkorban.”

Dalam upaya melawan post truth, Ustaz Ikhwan kembali menegaskan tugas para mujahid dakwah digtail adalah melawan post truth dengan kebenaran yang berdasarkan ilmu. “Saya berharap kalian menjadi dai yang melahirkan framing dengan dasar kebenaran, sehingga melahirkan persepsi yang baik dan benar,” imbaunya.

Ustaz Ikhwan juga menyoroti pentingnya mengubah aktivitas digital sehari-hari menjadi lebih bermanfaat. “Mari kita manfaatkan waktu di depan gadget untuk hal-hal yang bermanfaat. Jika dulu lebih banyak bermain game atau menonton bola, sekarang kita ubah dengan memposting konten yang informatif dan edukatif, memberi informasi yang berisi pelajaran,” tegasnya.

Ia berharap melalui diklat ini, peserta dapat terus membekali diri dengan ilmu dan keterampilan.

“Dibutuhkan para aktivis dakwah yang memiliki pengetahuan mendalam. Maka, perbaiki tarbiyah. Bayangkan jika kalian memposting hal bermanfaat yang kemudian diamalkan oleh banyak orang, kalian akan mendapatkan pahala yang banyak.”

Mengakhiri sambutannya, Ustaz Ikhwan mengingatkan bahwa sedang terjadi perang siber di tengah-tengah masyarakat. “Kalian harus jadi mujahid. Sebelum mengangkat senjata, angkat berita. Kebohongan diluruskan dengan berita kita.”

Ket: Foto Bersama Peserta dan Pemateri ke I (Sarjono, S.Sos., M.AP)
Ket: Foto Bersama Peserta dan Pemateri ke II (Ahmaz Nizar, S.Kom)

Diklat ini terdiri dari dua materi utama. Materi pertama adalah Teknik Peliputan, Penulisan, dan Publikasi Berita Kegiatan yang disampaikan oleh Sarjono, S.Sos., M.AP., Ketua PWI Sultra. Materi kedua adalah Seni dan Teknik Mobile Videografi yang dibawakan oleh Ahmaz Nizar, Pimpinan Teramedia.id dan Sutradara Film.

Dengan semangat yang tinggi, para peserta diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan selama diklat ini dalam aktivitas dakwah digital mereka, menjadi garda terdepan dalam perang informasi yang penuh tantangan di era digital ini.

Laporan : MAIM

Media Partners Dakwah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here