KENDARI – “Tidak terhingga rasa syukur dan bahagia kita pagi hari ini, atas sekali lagi kesempatan indah menghamba dan bersujud kepadaNya di pagi Idul Adha ini. Karunia Allah kepada kita semua sungguh tidak ternilai, karunia kedamaian dan ketenangan yang meliputi kita dalam suasana Idul Adha ini.”
Demikianlah sepenggal kutipan pembukaan Khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh Ustaz Riyan Saputra S.Pd.I M.Pd di hadapan sekira 1.780 orang jamaah yang memadati Lapangan Futsal UHO, Kamis (29/06/2023).
Mengangkat tema nasional “Bersama Keluarga yang Kuat, Meraih Surga Dunia Akhirat”, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Wahdah Islamiyah Kendari itu mengurai berbagai pelajaran dari kisah hidup Nabi Ibrahim bersama keluarganya.
Dalam khutbahnya, ia memberi penekanan tentang pentingnya Nilai-nilai Tauhid yang mesti ada dalam setiap keluarga muslim yang akan menjadi pondasi peradaban.
Ia bahkan mengatakan bahwa sebuah peradaban, sebuah negara, tidak akan mungkin melahirkan seorang pemimpin yang berketuhanan yang Maha Esa, yang berkemanusiaan, berkeadilan dan beradab, kecuali dari keluarga yang kuat berpijak pada Nilai-nilai Tauhid, yang menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan adab mulia sejak dari ruang-ruang kecilnya yang bernama rumah tangga.
“Rekam jejak keluarga yang kuat sangat penting dalam melahirkan pemimpin yang kuat.” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan peran seorang wanita dalam menentukan kekuatan dan ketahanan sebuah keluarga.
“Kekuatan dan ketahanan sebuah keluarga juga sangat ditentukan oleh kehadiran seorang wanita yang shalihah dalam keluarga,” ujarnya.
Wanita yang shalihah, lanjutnya, bukanlah wanita yang sempurna, bukan sosok wanita yang tanpa dosa dan khilaf. Wanita shalihah adalah wanita yang selalu menyiapkan hatinya untuk tunduk-patuh pada perintah Allah dan selalu berusaha menghindari larangan Tuhannya, meski kadang ia tergelincir jatuh ke dalamnya. Tetapi, wanita yang shalihah adalah wanita yang saat tergelincir dalam dosa, jiwanya gelisah dan tak sabar untuk segera bertaubat dan memohon ampun pada Tuhannya.
“Karena itu, dari mimbar ini, kami berpesan kepada para muslimah untuk terus berjuang dan melanjutkan perjalanan menjadi seorang wanita shalihah. Sudah pasti ini bukan perjalanan yang mudah. Jatuh-bangun menuju puncak keshalihan adalah manusiawi. Tapi teruslah berusaha memantaskan diri mendapatkan ampunan Allah Ta’ala hingga ajal menjemput.” imbaunya.
Selain peran penting wanita shalihah, Ustaz Riyan juga tak lupa menitip pesan penting untuk para pemuda.
“Betapa pentingnya bagi Anda untuk berhenti sejenak, belajar dari perjalanan pemuda bernama Ibrahim ‘alaihissalam. Berhentilah sejenak untuk belajar dari perjalanan pemuda bernama Ismail ‘alaihissalam,” harapnya.
Ia mengingatkan bahwa semua orang, baik tua maupun muda, memiliki peluang yang sama untuk mati, entah hari ini atau esok hari.
“Kematian tak pernah peduli berapa usiamu hari ini: 17 tahun, 20 tahun, atau 60 tahun! Tapi satu hal yang pasti, kematian adalah awal perjalanan kita untuk mempertanggungjawabkan semua kisah hidup kita di dunia ini,” tegasnya.
Di akhir khutbahnya, Ustaz Riyan mengajak seluruh jamaah untuk menundukkan hati seraya berdoa penuh kesungguhan kepada Allah.
Untuk diketahui, pelaksaan Sholat Idul Adha kali merupakan kali pertama yang diselenggarakan oleh DPD Wahdah Islamiyah Kota Kendari.
Ustaz Riyan menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menyukseskan pelaksanaan Sholat Idul Adha tersebut.
“Terima kasih kepada Bapak Rektor UHO yang telah memberi izin penggunaan fasilitas kampus, juga kepada pemerintah setempat, dan seluruh panitia yang telah bekerja keras.” Tutupnya.
Kontributor : Andri Adi
Editor : MAIM