KENDARI – Yayasan Pendidikan Wahdah Islamiyah (YPWI) Kendari menunjukkan komitmennya dalam menghormati jasa para guru perintis. Hal itu dibuktikan dengan menyerahkan Dana Warisan Perintis Pendidikan (WPP) kepada keluarga Ustaz Hasri Raja Abu Nabilah rohimahulloh. Acara serah terima berlangsung pada Pembukaan Rapat Kerja Tahunan YPWI Kendari 2024 di Ruang Rapat Pusat Dakwah Wahdah Islamiyah Sultra, Jumat (27/12/2024).
Dana WPP tersebut diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Pembina YPWI Kendari, Ustaz Muh. Ikhwan Kapai, yang didampingi oleh Ketua YPWI Kendari, Ustaz Syarifuddin La Tiga, S.Pd., M.Pd., kepada anak-anak Ustaz Hasri Raja sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan pengabdiannya.
Dalam sambutannya, Ustaz Syarifuddin La Tiga menekankan pentingnya peran guru perintis dalam mendirikan dan mengembangkan unit pendidikan di lingkungan Yayasan. “Guru perintis adalah pondasi yang memulai segalanya dengan penuh perjuangan, hingga berdarah-darah dan penuh air mata. Perhatian kepada mereka adalah kewajiban moral kita,” ujarnya.
Ustaz Hasri Raja, yang akrab disapa Abu Nabilah, dikenang sebagai sosok yang tak kenal lelah dalam membangun pendidikan Islami. Beliau merupakan salah satu perintis Satuan Pendidikan SDIT Al Wahdah Kendari dan telah mencetak generasi-generasi berkarakter Islami. “Jasa beliau lebih besar daripada penghargaan apa pun yang kita berikan hari ini,” tambah Ustaz Syarifuddin.
Ustaz Muh. Ikhwan Kapai juga mengungkapkan apresiasinya kepada pengurus YPWI atas inisiatif mulia ini. “Penghormatan kepada mereka yang telah berjuang sejak awal, baik yang telah pensiun maupun yang telah wafat, adalah bentuk nyata menjaga nilai-nilai perjuangan yang mereka wariskan. Tidak boleh ada yang terlupakan,” tegasnya.
Dana WPP ini diharapkan menjadi simbol penghormatan yang abadi sekaligus inspirasi bagi generasi berikutnya untuk melanjutkan perjuangan dalam dakwah pendidikan Islami. Prosesi serah terima ini menjadi bukti nyata dedikasi YPWI Kendari dalam memelihara nilai-nilai penghargaan terhadap para perintis pendidikan di Sulawesi Tenggara.
Laporan: Medikom DPD Kendari
Editor: MAIM