BAUBAU — Komitmen Muslimah Wahdah Islamiyah Baubau dalam memperkuat dakwah dan pembinaan masyarakat kembali terlihat melalui pelaksanaan Gema Majelis Taklim 2025. Kegiatan yang berlangsung penuh kekhidmatan ini digelar pada Ahad, 19 Oktober 2025, bertempat di Aula PPNI, Jalan Wa Ode Wau, Kecamatan Murhum, Kota Baubau.
Dengan mengusung tema “Meniti Jalan Hidayah, Raih Keberkahan Hidup”, acara ini diikuti oleh 78 peserta dari berbagai majelis taklim, serta turut dihadiri oleh Ketua BKMT se-Kecamatan Baubau beserta para anggotanya. Kegiatan tersebut menjadi ajang sinergi antar-lembaga dakwah muslimah di tingkat kota, sekaligus ruang pembinaan ruhiyah yang memperkuat peran perempuan dalam masyarakat.
Dalam sambutannya, Ketua Muslimah Wahdah Islamiyah Baubau, yang diwakili oleh Ketua Unit Dakwah, Ustadzah Wa Ode Nurmila, S.Pd, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang menjadi wadah silaturahmi dan pembinaan keislaman bagi para muslimah.
“Kegiatan ini menjadi wadah untuk menebarkan semangat dakwah Islam dan menumbuhkan kecintaan kepada Al-Qur’an di tengah masyarakat,” ungkap Ustadzah Nurmila.
Menurutnya, keberadaan majelis taklim memiliki posisi penting dalam membangun ketahanan spiritual keluarga dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat membawa nilai-nilai Al-Qur’an ke dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan rumah tangga maupun sosial.
Suasana kian hangat ketika Ustadzah Wa Ode Nining Anggraeni, SKM, menyampaikan tausiah bertema hidayah dan kesyukuran. Dalam nasihatnya, beliau menekankan bahwa hidayah merupakan anugerah yang sangat berharga dan tidak datang begitu saja.
“Hidayah tidak datang begitu saja, kita perlu menjemputnya dengan usaha dan doa,” tuturnya, yang juga merupakan ibu dari tiga anak.
Kegiatan ini tak hanya berisi tausiah dan pembinaan spiritual, tetapi juga menampilkan kisah inspiratif dari para peserta. Salah satunya datang dari Ibu Jumriani, S.Pd, yang dikenal akrab dengan sapaan mama Fira. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengungkapkan rasa haru dan syukurnya bisa hadir di acara ini — sebuah kehadiran yang ia yakini sebagai bagian dari ketetapan Allah.
“Saya bahagia dan terharu sekali, sampai sulit diungkapkan dengan kata-kata. Rencananya hari ini saya mau keluar daerah untuk menghadiri pesta kampung. Tapi tadi malam ada yang membawakan saya nasi bambu, jadi saya tidak jadi untuk keluar daerah. Dan ternyata, ini mungkin sudah bagian dari jalan hidayah dari Allah untuk saya,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Kisah mama Fira menjadi refleksi mendalam bagi para peserta bahwa setiap langkah menuju majelis ilmu bisa menjadi bagian dari perjalanan spiritual menuju hidayah.
Sebagai bentuk tindak lanjut, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan sosialisasi program Unit Dakwah serta pembagian kelompok belajar Al-Qur’an. Langkah ini merupakan wujud nyata komitmen Muslimah Wahdah Islamiyah Baubau dalam membina masyarakat, memperkuat peran perempuan dalam dakwah, dan menumbuhkan budaya belajar Al-Qur’an di kalangan muslimah.
Dengan penuh ukhuwah dan semangat kebersamaan, Gema Majelis Taklim 2025 tidak hanya menjadi forum silaturahmi, tetapi juga gerakan sosial dakwah yang menghidupkan kembali semangat meniti jalan hidayah dan meraih keberkahan hidup bersama Al-Qur’an.
Laporan: Humas MWD Baubau
Editor: MAIM
 
				 
		

