Wali Kota Baubau pun memberikan apresiasi kepada Wahdah Islamiyah Baubau yang telah menginisiasi program tersebut. Pihaknya mengakui bahwa Pemerintah Kota Baubau telah mengeluarkan Peraturan Daerah tentang Pemberantasan Buta Aksara Al Quran, namun hasilnya juga belum maskimal.

Sumber: Medikom Wahdah Baubau
“Jadi dengan metode Dirosa kita bisa menyasar kelompok-kelompok usia dewasa yang memiliki kesibukan, sehingga dengan metode ini regulasi kita bisa lebih efektif,” ujarnya.
Pihaknya bahkan berkomitmen akan mensosialisasikan program ini ke seluruh jajaran pemerintah, bahkan dapat diperluas, sehingga ASN di Baubau dapat membentuk suatu kelompok mengaji.
Komitmen tersebut mendapat apresiasi yang tinggi dari jajaran Pengurus Wahdah Islamiyah Baubau. Ust. La Joni menuturkan bahwa dengan adanya kerja sama dengan Pemerintah Kota Baubau diharapkan dapat memberikan contoh kepada masyarakat lainnya untuk bisa mengikuti program belajar mengaji ini.
“Kita harapkan memang program ini menjadi akrab di masyarakat kita, di manapun itu Tim Dirosa dari Wahdah Islamiyah insya Allah siap datang untuk memberikan pelajaran itu,” ujarnya.
Ust. La Joni pun menegaskan bahwa Program Baubau Mengaji dengan metode Disrosa itu tidak dipungut biaya atau gratis dan semua difasilitasi oleh Wahdah Islamiyah Baubau yang bekerja sama dengan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) Kota Baubau.
Reporter: Medikom Wahdah Baubau
Editor: MAIM