KOLAKA – Pada Ahad, 26 Januari 2025, suasana Markaz DPC Wahdah Islamiyah Pomalaa dipenuhi semangat muda. Para pelajar dan pemuda dari berbagai wilayah berkumpul untuk mengikuti Tabligh Akbar Pelajar yang mengusung tema “Pemuda yang Dirindukan Surga.”
Acara yang digagas oleh komunitas Pemuda Harapan Pomalaa (PHP) ini menghadirkan Ketua DPD Wahdah Islamiyah Kolaka, Ustadz Abdul Basit, S.Pd., sebagai pembicara utama. Dalam ceramahnya, ia mengingatkan tentang pentingnya peran pemuda dalam Islam. Dengan penuh semangat, ia menyampaikan pesan-pesan inspiratif yang menyentuh hati para peserta.

“Pemuda yang dirindukan surga adalah mereka yang menjadikan ketaatan kepada Allah sebagai prioritas utama dalam hidupnya. Rajinlah hadir di majelis ilmu karena di sanalah iman akan bertambah, ilmu bertambah, dan hati menjadi tenang,” ujar Ustadz Abdul Basit.
Untaian kata-kata ini seolah menghidupkan jiwa para peserta. Mereka tampak terpacu untuk terus memperbaiki diri, menjadikan ketaatan kepada Allah sebagai pedoman hidup. Tidak hanya sekadar sebuah ceramah, acara ini juga menjadi momentum penting bagi para pelajar dan pemuda untuk saling bersilaturahmi dan mempererat hubungan dengan Wahdah Islamiyah.
Namun, suasana hangat tersebut juga diselingi dengan renungan mendalam. Dalam kesempatan itu, Ustadz Abdul Basit menyinggung kasus viral di Kolaka, yaitu video siswi yang terlihat berkumpul sambil meminum minuman keras dengan masih mengenakan seragam sekolah. Dengan nada prihatin, beliau mengingatkan pentingnya pendidikan akhlak serta pengawasan orang tua dan lingkungan terhadap pergaulan anak-anak.

“Kejadian seperti ini harus menjadi evaluasi kita bersama. Pemuda adalah aset bangsa yang sangat berharga. Jika tidak diarahkan dengan baik, mereka bisa terjerumus ke dalam hal-hal yang merusak diri dan masa depan mereka,” ungkapnya penuh penekanan. Bagi beliau, pembinaan spiritual dan kegiatan seperti majelis ilmu merupakan solusi yang sangat penting untuk membentengi generasi muda dari pengaruh buruk pergaulan bebas.
Acara ini tidak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga menjadi awal dari sebuah harapan besar. Ketua panitia dari Pemuda Harapan Pomalaa menyampaikan apresiasi atas kehadiran Ustadz Abdul Basit. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi langkah awal untuk membangun generasi muda yang lebih cinta kepada agama dan bangsa,” katanya dengan penuh harapan.
Dengan berlangsungnya kegiatan ini, tercipta atmosfer yang tidak hanya menggugah, tetapi juga membangun. Generasi muda yang hadir pulang membawa bekal berharga: inspirasi untuk menjadi lebih baik, lebih taat, dan lebih berkontribusi bagi agama serta bangsa. Semangat ini menjadi cahaya harapan di tengah tantangan zaman, mengingatkan bahwa di tangan pemuda, masa depan umat dan bangsa berada.
Laporan: Medikom Wahdah Kolaka
Editor: MAIM