MUNA – Muslimah Wahdah Islamiyah Daerah (MWD) Muna kembali menyelenggarakan Tasyakuran Dirosa Angkatan ke-4 dengan tema “Wujudkan Keluarga Hebat dengan Al-Qur’an Sebagai Sahabat.” Acara ini diikuti oleh 319 peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Muna dan berlangsung pada Ahad, 5 Januari 2025.
Tasyakuran Dirosa merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan memberikan apresiasi kepada peserta yang telah menyelesaikan program Dirosa, sebuah metode pembelajaran baca Al-Qur’an untuk orang dewasa yang dirancang secara klasikal dan menarik.
Dalam sambutannya, Ketua Muslimah Wahdah Muna, Wa Ode Atmanegara, S.Gz, menekankan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai fondasi ketahanan keluarga. “Ketahanan keluarga dan program Satu Rumah Satu Hafidz merupakan poin penting yang disampaikan pada Musyawarah Kerja Nasional Wahdah Islamiyah Desember 2024 lalu. Hulu dari keberhasilan program ini adalah kecintaan kita terhadap Al-Qur’an. Semoga program Dirosa yang telah berjalan selama beberapa bulan di setiap kelompoknya semakin menumbuhkan rasa cinta kita kepada Al-Qur’an,” ujar Wa Ode.
Ia menutup sambutannya dengan menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud syukur kepada Allah yang telah memudahkan pembelajaran Al-Qur’an. “Mari kita lanjutkan semangat ini dan sebarkan kepada masyarakat lainnya,” imbaunya.
Kepala Kemenag Kabupaten Muna yang diwakili oleh Ibu Sitti Hasanah, S.Ag., turut memberikan dukungan dalam sambutannya. “Saya berharap pemerintah terus mendukung kegiatan seperti ini. Dengan adanya Tasyakuran Dirosa, saya yakin minat ibu-ibu untuk belajar Al-Qur’an akan semakin meningkat,” ujarnya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Penggerak PKK Kabupaten Muna, Dr. Ir. Hj. Sitti Leomo, M.Si. Dalam pidatonya, ia mengungkapkan kekagumannya terhadap program Dirosa. “Saya pribadi dan keluarga menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan penolong. Kita akan menjadi kuat dengan Al-Qur’an. Saya bahkan sering menyampaikan keinginan untuk ikut program Dirosa kepada Muslimah Wahdah Muna,” ungkapnya.
“Jangan berhenti sampai di sini. Ajarkan juga kepada anak-anak dan keluarga kita agar lebih banyak orang yang memahami Al-Qur’an,” imbuhnya.
Tamu undangan lain yang turut hadir dan memberikan sertifikat apresiasi antara lain adalah Ibu Ramlah Mokodompit (istri Camat Watopute), Ibu Lestary G. Bitu, S.STP., M.Si (Camat Kontunaga), Ibu Wa Ode Lisrawati, S.Kep, Ns (istri Camat Duruka), Ibu Sitti Aida Aho, S.H., M.Si., M.M (istri Pimpinan DPRD Kabupaten Muna), Ibu Wa Ode Sahriba (istri Ketua DPD Wahdah Islamiyah Muna), dan Ibu Nurwan, S.Kep (istri Ketua Yayasan Ibnu Abbas Muna).
Acara puncak berupa pembagian sertifikat diawali dengan tausiyah dari Ustadzah Sitti Salmainah, S.Gz, Daiyah Muslimah Wahdah Islamiyah Muna. Dalam tausiyahnya, ia menekankan keutamaan Al-Qur’an dan pentingnya menjadikannya sebagai sahabat dalam keluarga.
Salah satu peserta, Wa Ode Musrida, S.Pd., menyampaikan rasa syukurnya atas pengalaman mengikuti program ini. “Saya tertarik dengan metode Dirosa saat menghadiri Tasyakuran Dirosa Angkatan ke-3 sebagai perwakilan Kemenag Kabupaten Muna. Alhamdulillah, kesempatan ini sangat berharga untuk saya,” tuturnya.
Tasyakuran Dirosa Angkatan ke-4 ini mencerminkan komitmen Muslimah Wahdah Muna dalam meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap Al-Qur’an, sekaligus memperkuat peran Al-Qur’an dalam membangun keluarga yang tangguh.
Laporan: Medikom Muslimah Wahdah Muna
Editor: MAIM