KOLAKA – Pemerintah Kabupaten Kolaka menilai dakwah Muslimah memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan daerah, terutama dalam aspek sosial dan kemasyarakatan. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kolaka, Hj. Andi Tenri Gau, SE., MM, saat membuka Daurah Ramadhan Muslimah (DRM) yang digelar oleh Unit Dakwah Muslimah DPD Wahdah Islamiyah Kolaka di Aula Kantor Bappeda Kolaka, Ahad (9/2/2025).
“Kegiatan ini sangat bersinergi dengan program pemerintah, khususnya dalam rangka mensukseskan berbagai program pembangunan melalui kegiatan dakwah, sosial, dan kemasyarakatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa program ini sejalan dengan visi-misi kepala daerah terpilih, yakni ‘Aksi Beramal untuk Agama dan Budaya’, yang menekankan pentingnya peran masyarakat dalam membangun Kolaka yang berakhlak dan berbudaya Islami.
Kegiatan DRM 2025 yang mengusung tema “Refleksi Akhlak Mulia” ini diadakan secara serentak di lima kecamatan di Kabupaten Kolaka, yaitu Samaturu, Kolaka, Pomalaa, Tanggetada, dan Toari. Setiap lokasi berhasil menghimpun 100 Muslimah, ditambah dengan kehadiran tokoh masyarakat dan unsur pemerintahan.
Memperkuat Ibadah dan Ukhuwah Islamiyah
Selain mendapatkan dukungan dari pemerintah, DRM juga mendapat sambutan positif dari berbagai elemen masyarakat. Ketua BKMT Kecamatan Pomalaa, Hj. Darmawati, yang membuka acara DRM di Masjid Al-Bariq, Pelambua – Pomalaa, menegaskan pentingnya DRM dalam meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan.
“Kami mengajak Majelis Wilayah Cabang (MWC) Pomalaa untuk bersinergi dalam satu kegiatan BKMT, yaitu Khatam Qur’an,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia DRM Pomalaa, Ustadzah Tifani Rahma Sari, S.Pd, menyampaikan bahwa DRM hadir sebagai wadah bagi Muslimah untuk menimba ilmu, memperkuat iman, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
“DRM bertujuan memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai agama Islam, membahas materi-materi seputar bulan suci Ramadhan, serta menjadikannya sebagai momentum perbaikan akhlak yang dimulai dari bulan Ramadhan dan terus berlanjut setelahnya,” jelasnya.
Dengan adanya sinergi antara dakwah dan pembangunan, DRM tidak hanya menjadi ajang pembelajaran Islam bagi Muslimah, tetapi juga menjadi pilar dalam membangun masyarakat yang berakhlak, religius, dan berdaya.
Laporan: Medikom MWD Kolaka
Editor: MAIM