WAHDAHSULTRA.OR.ID – Lembaga Pengembangan Pendidikan Dasar al Quran (LP2DQ) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Wahdah Islamiyah Sulawesi Tenggara sukses menyelenggarkan kegiatan Pelatihan dan Upgrading Pengajar al Quran, Ahad (25/07/2022). Kegiatan tersebut mengangkat tema “Meningkatkan skill pengajar al quran dengan metode dirosa dalam rangka pencapaian Visi 2030”.
Kegiatan yang berlangsung selama sehari penuh tersebut diisi dengan pemaparan materi dan praktik dari berbagai pemateri, salah satunya adalah penemu metode dirosa itu sendiri.
“Alhamdulillah di tengah kepadatan jadwal Ust. Komari, beliau selaku penemu metode dirosa menyempatkan diri untuk menyampaikan materi yang sangat penting kepada para peserta, yakni tentang bagaimana menjadi Pengajar al Quran yang Visioner,” ujar Ust. Idul Male, Ketua LP2DQ DPW WI Sultra.
Selain beliau, lanjut Idul, hadir pula Ust. Riyan Saputra, Ust. Ilswar Alsi, dan Ust. Zahir selaku pemateri yang memberi penjelasan terkait materi pengayaan dirosa dan teknik pengajarannya.
Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sultra, Ust. Muh. Ikhwan Kapai, turut hadir memberi tausiyah. Ust. Ikhwan meminta kepada para peserta agar serius dan bersungguh-sungguh menjadi pengajar al quran.
“Kita semua tahu bahwa fenomena saat ini begitu banyak masyarakat muslim yang begitu jauh dari al quran. Maka kita harus hadir di tengah-tengah mereka untuk memberi penyadaran. Dan ingat bahwa Allah akan menghinakan derajat suatu kaum karena jauh dari al Quran,” gugahnya.
Src: PanPel
Ia juga mengingatkan kepada para peserta bahwa dalam agama Islam, indikator baiknya seseorang adalah ketika rajin mempelajari al quran dan juga mengajarkannya.
“Nabi kita Muhammad shollallohu ‘alayhi wa sallam sudah menegaskan hal tersebut. Dan mari kita bersemangat untuk menjadi bagian darinya,” ajak Ust. Ikhwan.
Di akhir tausiyahnya, Ust. Ikhwan menyampaikan harapan besar kepada seluruh peserta agar setelah kegiatan ini berakhir, semua memiliki semangat baru dan banyak inspirasi dalam mengajarkan al quran kepada masyarakat.
Untuk diketahui, kegiatan pelatihan dan upgrading ini diikuti oleh 52 orang peserta yang berasal dari 6 kota / kabupaten, yakni Kendari, Kolaka, Kolaka Timur, Konawe Selatan, Konawe Utara dan Bombana. [MAIM]