Kolaborasi dalam Dakwah & Tarbiyah

KENDARI – Suasana Masjid Abu Bakar ash-Shiddiq, Pusat Dakwah Wahdah Islamiyah Sultra, begitu khidmat saat ratusan kader dan binaan Wahdah Islamiyah se-Kota Kendari berkumpul dalam acara Buka Puasa Bersama, Rabu (19/03/2025). Momentum kebersamaan ini semakin bermakna dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sultra, Ustaz Muhammad Ikhwan Kapai hafizhohullah. Dalam ceramahnya, ia mengupas tiga kunci utama yang menjadi tanda kebaikan bagi seorang Muslim, khususnya para aktivis dakwah dan kader tarbiyah, yakni Pemahaman Agama, Zuhud terhadap dunia, dan Kesibukan dalam introspeksi diri sendiri.

Mudah Memahami Agama: Tanda Kebaikan dari Allah

Ustaz Ikhwan membuka tausiyahnya dengan mengutip perkataan seorang tabi’in, Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhih: “Apabila Allah Ta’ala menghendaki seorang hamba menjadi baik, maka Dia jadikan pada dirinya tiga perkara: faqih terhadap urusan agama, zuhud terhadap dunia, dan mampu melihat aib-aib dirinya.” (Shifat Ash-Shafwah: 2/132).

Ilmu agama adalah cahaya yang akan mengangkat derajat seseorang di dunia dan akhirat. Bahkan bukan hanya Allah yang memuliakan orang berilmu, tetapi juga para makhluk Allah lainnya akan memuliakannya. Orang yang bening hatinya pasti akan menghormati dan memuliakan orang yang memiliki ilmu. Oleh karena itu, Ustaz Ikhwan mengingatkan para kader agar tidak menyia-nyiakan waktu yang dimiliki untuk aktif bertarbiyah, membina diri di majelis ilmu.

Kita sebagai warga tarbiyah jangan sampai waktu ini berlalu tanpa manfaat. Orang-orang yang berada di jalan kebaikan tetapi enggan introspeksi diri akan berisiko memiliki hati yang keras,” tegasnya.

Dalam konteks Ramadhan, Ustaz Ikhwan menekankan pentingnya memahami keutamaan malam Lailatul Qadr, karena telah masuk momen 10 hari terakhir. Tanpa ilmu yang benar, seorang aktivis dakwah bisa terjebak dalam kesibukan duniawi yang melalaikan dari kesempatan besar meraih keutamaan di bulan suci.

“Hanya orang yang punya ilmu akan memanfaatkan momen ini. Bagi yang tidak, tentu mereka memilih tidur di malam penuh kemuliaan tersebut. itulah pentingnya ilmu, mendorong kita untuk taat kepada Allah,” tegasnya.

Zuhud terhadap Dunia: Jalan Menuju Cinta Allah dan Manusia bagi Para Kader Dakwah

Meneladani sabda Rasulullah ﷺ, “Zuhudlah terhadap dunia, maka Allah akan mencintaimu, dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, maka manusia akan mencintaimu.” (HR. Ibnu Majah), Ustaz Ikhwan mengajak para kader untuk membangun kehidupan yang tidak diperbudak oleh dunia.

Sebagai seorang kader dakwah, zuhud bukan berarti meninggalkan dunia sepenuhnya, melainkan menjadikannya sebagai sarana menuju akhirat. Orang yang zuhud tidak terpaku pada ambisi materi, tetapi berorientasi pada ridha Allah. Dengan sikap ini, seorang dai akan memiliki ketenangan batin dan dicintai oleh sesama.

Beliau juga mengingatkan bahwa terlalu tertarik pada kepemilikan orang lain dapat merenggangkan persaudaraan, bahkan tidak jarang menimbulkan konflik besar. Sikap ini bisa merusak ukhuwah Islamiyah di antara para aktivis dakwah. Oleh karena itu, zuhud terhadap dunia merupakan jalan keselamatan dalam kehidupan dan perjuangan dakwah.

Sibuk dengan Aib Sendiri: Kunci Muhasabah Diri bagi Kader Tertarbiyah

Mengakhiri tausiyahnya, Ustaz Ikhwan menegaskan bahwa seorang kader dakwah harus senantiasa introspeksi. Setiap manusia memiliki kekurangan, mulai dari perbuatan kita, goresan hati, ibadah kita, dakwah, dan termasuk amanah yang diemban.

Seorang aktivis dakwah yang baik adalah mereka yang sibuk memperbaiki diri, bukan mencari kesalahan orang lain.

Jangan sampai kita sibuk menilai kekurangan orang lain, tetapi lalai dalam memperbaiki diri sendiri. Setiap kader harus bertanya: Apa yang sudah saya lakukan untuk kebaikan diri dan umat? ujar beliau penuh penekanan.

Dalam perjuangan dakwah, introspeksi adalah kunci untuk terus berkembang. Gerakan dakwah ini diharapkan menjadi wasilah dalam menyelamatkan banyak manusia, bukan sekadar rutinitas tanpa ruh dan makna.

“Olehnya itu bagaimana mungkin amanah besar tersebut kita kerjakan dengan seadanya saja?!”, ujarnya.

Semangat Baru Menyongsong Akhir Ramadhan bagi Para Aktivis Dakwah

Tausiyah Ustaz Ikhwan Kapai menjadi pengingat bagi para kader bahwa ilmu, zuhud, dan introspeksi adalah fondasi penting dalam menjalani kehidupan sebagai seorang Muslim dan dai. Dengan memanfaatkan sisa Ramadhan untuk mendekat kepada Allah, diharapkan setiap individu semakin bersemangat dalam menunaikan tugas dakwahnya.

Di akhir acara, suasana kebersamaan semakin terasa hangat saat para hadirin berbuka puasa bersama. Doa dan harapan terpatri dalam sanubari setiap kader: semoga keberkahan Ramadhan ini terus menginspirasi langkah dakwah mereka di masa depan.

Reporter: Humas Wahdah Sultra
Editor: MAIM

Media Partners Dakwah

Artikulli paraprakRamadan Berkah, Muslimah Wahdah Kendari Salurkan Ribuan Paket Ifthar
Artikulli tjetërTerkesan dengan Sikap Kritis Santri Ponpes WI Kendari, Wakil Wali Kota: Ini Referensi Berharga untuk Rancang Kebijakan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini