Kendari – Kepengurusan Wahdah Islamiyah Sulawesi Tenggara terus memperkuat soliditas dalam melayani ummat dan bangsa, khususnya lingkup Bumi Anoa Sulawesi Tenggara. Hal tersebut terungkap saat kegiatan silaturahmi yang menghadirkan Pengurus Harian Wahdah Islamiyah mulai dari tingkat wilayah, daerah hingga cabang, Rabu (01/06/2022).
Kegiatan yang terselenggara secara hybrid tersebut diawali dengan pembacaan ayat Suci al Quran oleh Ust. Suyadin, lalu dilanjutkan sambutan sekaligus tausiyah oleh Ketua DPW Wahdah Islamiyah Sultra, Ust. Muh. Ikhwan Kapai.
Dalam sambutannya, Ust. Ikhwan mengingatkan agar setiap pengurus dan seluruh kader lainnya terus menguatkan komitmen kebersamaannya di lembaga perjuangan. Dirinya berharap, kader Wahdah Islamiyah dapat berbaur membersamai masyarakat, namun tetap berpengah teguh terhadap prinsip-prinsip yang dianut.
“Layaknya ikan di laut yang tidak asin padahal tinggal di lingkungan yang asin,” ujarnya.
Ustadz Ikhwan juga mengingatkan agar terus menjaga komunikasi dengan masyarakat. Hadir untuk meluruskan kesalahpahaman, menyambung komunikasi yang terputus, serta menghindari segala hal yang dapat memicu perpecahan.
“Sangat diharapkan kader kita dapat menjadi kader yang bijaksana. Senantiasa mendahulukan kasih sayang, dan itu semua muncul seiring dengan kedalaman ilmu dan pemahaman yang kita miliki,” tuturnya.
Tak lupa juga Ust. Ikhwan mengingatkan agar para Pengurus Harian untuk mengarahkan kader di daerah masing-masing untuk memperhatikan adab dalam bermedia sosial. Menghindari segala postingan yang menjurus kepada hal-hal yang dikesankan masyarakat sebagai paham teorisme dan radikalisme yang bisa merusak citra islam, terkhusus lembaga Wahdah Islamiyah.
“Jika ada kader kita yang mungkin butuh penanganan khusus, tolong diedukasi secara persuasif. Beri penyadaran, mungkin butuh waktu yang lebih lama, tapi bersabarlah,” harapnya kepada segenap pengurus yang hadir.
Dalam momen tersebut juga dibahas terkait strategi memaksimalkan gerakan dakwah dan tarbiyah di daerah masing-masing, di antara adalah strategi untuk menghadirkan dan memaksimalkan peran Dai Perintis hingga ke daerah pelosok. [MAIM]