Kolaborasi dalam Dakwah & Tarbiyah

BOMBANA H2C. Harap-harap Cemas. Mungkin itulah yang dirasakan oleh para panitia kegiatan Peletakan Batu Pertama Pusat Dakwah Muslimah (PDM) Wahdah Islamiyah (WI) Bombana. Bagaimana tidak, sejak sebelum Subuh, Kamis (25/05/2023), hujan terus turun tanpa ada tanda-tanda akan berhenti.

Para panitia, baik dari ikhwan atau laki-laki muslim maupun akhwat atau perempuan muslimah, telah mempersiapkan kegiatan ini kurang lebih sepekan sebelumnya. Kalangan ikhwan telah bertemu dengan Pj. Bupati Bombana, Ir. H. Burhanuddin, M.Si, di rumah jabatan (rujab) beliau pada Rabu (17/05/2023) yang lalu.

Ket: Silaturahmi Pengurus Wahdah Islamiyah Bombana ke Pj Bupati Bombana di Rumah Jabatan Bupati Bombana, Rabu (15/05/2023) yang lalu.
Sumber: Medikom Wahdah Bombana

Salah seorang panitia yang ditugaskan untuk menata atau menghias meja pun sempat bingung karena hujan tersebut. Beliau dari rumah akan ke lokasi acara di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Lauru, belum bisa sesuai waktu yang direncanakan. Namun, Alhamdulillah, kendala tersebut berhasil diatasi juga.

Selangkah Lebih Maju

Mungkin itu terdengar seperti bahasa iklan, ternyata dibuktikan di sini. Hal ini senada dengan sambutan acara yang disampaikan oleh Ustadz Akbar Jabba, S.Pd.I (Ketua DPD WI Bombana) pada kegiatan yang dimulai sekitar pukul 09.10 WITA tersebut. 

DPD sendiri belum punya pusat dakwah, sementara muslimah sudah membangun. Begitulah dalam dunia dakwah, kadangkala kami didahului dan mereka lebih aktif,” kata ustadz yang punya usaha herbal dan travel umroh ini. 

Ket: Ketua DPD WI Bombana, Ust. Akbar Jabba.
Sumber: Medikom Wahdah Bombana

Tanah yang dipakai untuk pembangunan pusat dakwah ini dibeli seharga 150 juta rupiah dan sudah dilunasi,” tambahnya. 

Mengenai kegiatan DPD WI Bombana yang diikuti oleh Pj. Bupati Bombana, Ustadz Akbar mengatakan sudah dua kali.

Kegiatan kami terlaksana karena izin Allah, kemudian bantuan dari pemerintah,” ungkapnya.

WI sebagai ormas Islam nasional memang telah menancapkan diri di semua kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, dan untuk WI Bombana sendiri alhamdulillah telah banyak berkontribusi, termasuk dalam dunia pendidikan.

Semua jenjang sudah ada, dari TK sampai SMA. Di belakang itu (menunjuk sekumpulan bangunan di belakang panggung) adalah pesantren putri. Sedangkan pesantren putra, dua kilometer dari sini,” jelasnya.

Mulai Penggalangan Dana

Bukannya meminta, melainkan memberikan kesempatan dan jalan untuk bersama ikut berjuang. Begitulah prinsip yang dipegang oleh Ustadz Akbar ketika dalam sambutannya juga membuka peluang donasi PDM ini dari hadirin. Alasan yang dikemukakan terkait keterjangkauan. 

Kita mungkin tidak bisa ke pelosok, tetapi dengan mendukung pusat dakwah ini, akan bisa menjangkau dakwah secara lebih luas lagi,” tuturnya.

Beliau terus memotivasi hadirin, bahwa hadir di kegiatan tersebut memang termasuk kegiatan yang tidak biasa. Sebab, notabene kegiatan semacam itu untuk dakwah dan perjuangan. 

Ini tentu menjadi sedekah jariyah, mengalir terus meskipun kita sudah meninggal dunia dan selama gedung pusat dakwah ini dipergunakan.” Demikian bagian akhir dari sambutan ustadz lulusan Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar ini. 

Perlu diketahui, lokasi PDM ini mulai digagas pada tahun 2019. Membuka donasi sejak 2020, dan pada tahun 2021 baru alhamdulillah terlunasi.

Ket: Pj Bupati Bombana menyerahkan bantuan pesantren kepada Ketua DPD Wahdah Islamiyah Bombana.
Sumber: Medikom Wahdah Bombana

Dalam acara ini, Pj Bupati Bombana menyerahkan donasi dari Pemda Kabupaten Bombana sebesar 10 juta rupiah. Ditambah dengan sumbangan dari diri dan keluarga beliau dengan nominal yang sama. Hadirin pun langsung menyambut dengan ucapan, “Masya Allah.”

Pernyataan Setuju

Master of Ceremony, Ustadz Jamaal, mengatur yang akan memberikan sambutan berikutnya adalah Pj Bupati Bombana. Sedianya beliau dipersilakan untuk naik ke atas mimbar, akan tetapi beliau memilih untuk berdiri di belakang stand mikrofon saja di tengah panggung.

Burhanuddin menyatakan setuju dengan sambutan Ustadz Akbar. Namun, justru pernyataan setuju itu menjadi semacam petuah tersendiri bagi hadirin, terutama yang laki-laki. 

Ket: Pj Bupati Bombana memberi sambutan dan petuah kepada para hadiri acara peletakan batu pertama PDM Wahdah Bombana
Sumber: Medikom Wahdah Bombana

Kita ini laki-laki memang harus selalu mengalah kepada perempuan, harus menjunjung tinggi kaum perempuan. Seseorang yang sering mengajari saya menasihati untuk selalu meminta pendapat dari istri.” Hadirin tampak tenang mendengarkan petuah tersebut.

Beliau pun mengungkapkan kegelisahannya tentang kondisi anak-anak zaman sekarang. “Yang diperlukan sekarang itu adalah membangun karakter anak-anak kita. Kita berharap anak-anak kita mempunyai IQ dan EQ. Kepintaran moral dalam sama-sama membangun bangsa yang maju dan mandiri.”

Burhanuddin mempunyai harapan tersendiri terhadap WI. “Ribuan pulau di Indonesia ini, mudah-mudahan Wahdah Islamiyah bisa menjadi perekat persatuan.”

Khusus tentang Bombana, beliau berujar, “Tahun ini adalah tahun politik. Semoga Bombana jadi tempat yang damai dan indah. Jangan terpengaruh dengan provokasi-provokasi yang dapat memecah belah kita.”

Tanpa Diduga

Sebelum inti dari acara, yaitu peletakan batu pertama dimulai, ditampilkan beberapa sajian pertunjukan. Anak-anak SD Islam Terpadu (IT), santri putra ponpes, dan tidak kalah tentunya penampilan dari empat anak TK perempuan. Ketiga jenjang pendidikan tersebut mempunyai label Al-Wahdah Bombana. 

Ket: Momen saat Ananda Farah Humairoh memeluk Pj Bupati Bombana dari belakang, yang membuat hadiri sontak tertawa.
Sumber: Medikom Wahdah Bombana

Dalam penampilan yang disebutkan terakhir tersebut, selesai mereka tampil, Burhanuddin ingin berfoto bersama. Beliau duduk di panggung, sementara anak-anak TK tersebut dekat di belakang. Kejadian yang membuat hadirin sontak tertawa adalah seorang bocah bernama Farah Humairoh, kelas A, memeluk Pj. Bupati Bombana dari belakang. Menurut hadirin, hal itu tampak seperti anak dengan bapaknya. Menampilkan kepolosan khas bocah, foto tersebut pun diunggah dalam media sosial oleh para muslimah.

Puncak Acara

Bagian akhir acara sekaligus menjadi puncak acara. Pj Bupati bersama Forkompimda Bombana, menuju titik peletakan batu pertama di sebelah kiri dari tempat hadirin laki-laki. Pj. Bupati Bombana mengawali prosesi tersebut. Tanpa menggunakan sarung tangan yang telah disediakan panitia, beliau mengambil batu dan menempatkannya di garis pondasi. Setelah itu, dicampurkan semen di antara batu tersebut. 

Ket: Pj Bupati Bombana, Burhanuddin, saat meletakkan batu pertama PDM Wahdah Islamiyah Bombana

Giliran berikutnya adalah Kapolres Bombana, Tedy Soelistyo, SH., S.IK., MH, yang memang sudah sedari awal hadir. Dilanjutkan dari Danramil 1413-06 Rumbia. Kemudian Bapak H. Pajawa Tarika, S.Pd, M.Pd menjadi penutup dalam rangkaian peletakan batu pertama tersebut. 

Burhanuddin menyampaikan kepada hadirin yang mengelilinginya untuk pamit dan undur diri karena masih ada kegiatan selanjutnya. MC berterima kasih kepada Pj. Bupati Bombana dan para pejabat yang telah berkenan melakukan peletakan batu pertama.

Reporter: Rizky Kurnia Rahman (Medikom Wahdah Bombana)
Editor: MAIM

Media Partners Dakwah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here